Published On:
Friday, July 13, 2012
Posted by
Kesatuan Mahasiswa Kelantan Jordan
Etika kehidupan muslim sehari-hari (Adab-adab Berdo'a)
Setiap daripada kita pasti pernah berdo'a bukan, bahkan kerapkali berdo'a. Berdo'a meminta diberikan kejayaan, kebahagiaan, kebaikan dan sebagainya. Tidak kiralah apa pun jenis do'a yang ingin kita panjatkan kepadaNYA, perkara utama yang perlu dititikberatkan adalah adab-adab berdo'a.
Umpana seorang anak kecil yang ingin meminta dibelikan permainan, andai dia hanya meminta 'acuh tidak acuh' maka amat tipis harapan untuk dipenuhi permintaannya itu. Namun, andai diminta dengan bersungguh-sungguh, pasti dipenuhi permintaan itu kerana terzahirnya kesungguhan. Begitu juga dengan Allah. Zahirkan kesungguhan kita dengan menjaga sebaik mungkin adab yang telah diajarkan oleh Rasulullah. Antara adab-adab yang diajarkan
1. Sebelum berdo'a hendaknya memuji kepada Allah kemudian berselawat kepada Nabi Shallallaahu alaihi wa Sallam. Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam pernah mendengar seorang lelaki sedang berdo'a di dalam solatnya, namun ia tidak memuji kepada Allah dan tidak berselawat kepada Nabi Shallallaahu alaihi wa Sallam maka Nabi bersabda kepadanya:
"Kamu telah tergesa-gesa wahai orang yang sedang solat. Apabila kamu selesai solat, lalu kamu duduk, maka memujilah kepada Allah dengan pujian yang layak bagi-Nya, dan berselawatlah kepadaku, kemudian berdo'alah".
(HR. At-Tirmidzi, dan dishahihkan oleh Al-Albani).
2. Mengakui dosa-dosa, mengakui kekurangan diri dan merendahkan diri. Khusyu' penuh harapan dan rasa takut kepada Allah di saat berdo'a. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman yang bermaksud:
"Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera di dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdo'a kepada Kami dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu` kepada Kami".
(Al-Anbiya': 90)
3. Sebaiknya berwudhu' sebelum berdo'a, menghadap Qiblat dan mengangkat kedua tangan ketika berdo'a. Di dalam hadits Abu Musa Al-Asy`ari Radhiallaahu anhu disebutkan bahawa setelah Nabi Shallallaahu alaihi wa Sallam selesai melakukan perang Hunain :
" Beliau minta air lalu berwudhu, kemudian mengangkat kedua tangannya; dan aku melihat putih kulit ketiak beliau".
(Muttafaq'alaih)
"Apabila kamu berdo'a kepada Allah, maka bersungguh-sungguhlah di dalam berdo'a, dan jangan ada seorang kamu yang mengatakan :Jika Engkau menghendaki, maka berilah aku", karena sesungguhnya Allah itu tidak ada yang dapat memaksanya". Dan di dalam satu riwayat disebutkan: "Akan tetapi hendaknya ia bersungguh-sungguh dalam memohon dan membesarkan harapan, karena sesungguhnya Allah tidak merasa berat karena sesuatu yang Dia berikan".
(Muttafaq'alaih)
5. Tidak mendo'akan keburukan terhadap diri sendiri, anak dan harta. Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam bersabda:
"Jangan sekali-kali kamu mendo'akan buruk terhadap diri kamu dan juga terhadap anak-anak kamu dan pula terhadap harta kamu, karena khawatir do'a kamu bertepatan dengan waktu dimana Allah mengabulkan do'amu".
(HR. Muslim)
"Wahai sekalian manusia, kasihanilah diri kamu, karena sesungguhnya kamu tidak berdo'a kepada yang tuli dan tidak pula ghaib, sesungguhnya kamu berdo'a (memohon) kepada Yang Maha Mendengar lagi Maha Dekat dan Dia selalu menyertai kamu".
(HR. Al-Bukhari)
"Berdo'alah kamu kepada Allah sedangkan kamu dalam keadaan yakin dikabulkan, dan ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah tidak mengabulkan do'a dari hati yang lalai".
(HR. At-Turmudzi dan dihasankan oleh Al-Albani)
8. Tidak memaksa bersajak di dalam berdo'a. Ibnu Abbas pernah berkata kepada `Ikrimah:
"Lihatlah sajak dari do'amu, lalu hindarilah ia, karena sesungguhnya aku memperhatikan Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam dan para shahabatnya tidak melakukan hal tersebut".
(HR. Al-Bukhari).
Selamat beramal. Semoga doa'-doa' kita dimakbulkan Allah.
[ Exco Pembangunan Minda dan Rohani ]
[ Exco Pembangunan Minda dan Rohani ]
